Anies Baswedan kebali menjadi sorotan publik setelah melontarkan
gurauan tentang statusnya yang dulu sempat menyebut dirinya sebagai “pengangguran
banyak acara” atau disingkat pengacara. Gurauan tersebut muncul setelah masa
jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir pada Oktober 2022.
Kala itu Anies mengaku lebih banyak menghadiri undangan
diskusi, seminar, dan berbagai acara masyarakat tanpa memiliki jabatan resmi
dai pemerintahan. Namun belakangan ini, Anies menyampaikan bahwa sirinya sudah
tidak lagi bisa disebut sebagai “pengacara”. Alasannya, ia kini tengah fokus
mengembangkan sebuah inisiatif baru bernama Karsa CityLab.
Karsa CityLab adalah lebaga yang digagas dan didirikan oleh
Anies Baswedan sebagai wadah kolaborasi untuk membangun gagasan, riset, dan
inovasi terkait tata kelola kota dan kebijakan publik. Melalui lembaga ini,
Anies berupaya menciptakan ruang dialog antara akademisi, praktisi, dan
masyarakat guna melahirkan solusi bari tantangan perkotaan modern, terutama di
Indonesia.
Ide pendirian Karsa CityLab berangkat dari pengalaman
panjang Anies dalam mengelola kota Jakarta serta pemahamannya terhadap
pentingnya sinergi antara kebijakan, data, dan partisipasi publik.
Denga berdirinya Karsa CityLab , Anies menunjukkan bahwa
dirinya tidak hanya seorang politisi, tetapi juga seorang pemikir dan innovator
di bidang tata kota serta pembangunan sosial. Ia ingin mendorong lahirnya
kebijakan berbasis data dan nilai kemanusiaan yang dapat diterapkan di berbagai
daerah. Konsep “city lab” sendiri sudah populer di banyak negara maju, sebagai
laboratorium sosial tempat menguji ide-ide baru sebelum diterapkan secara luas.
Kehadiran Karsa CityLab di Indonesia menjadi upaya Anies
untuk membawa semangat serupa ke konteks lokal, dengan pendekatan yang lebih
pastisipatif dan berkeadilan sosial.
Dalam beberapa kesempatan, Anies menegaskan bahwa
aktivitasnya di Karsa CityLab bukan sekadar pekerjaan, tetapi kelanjutan dari
misinya untuk berkontribusi pada bangsa. “Dulu saya sering disebut begitu,”
ujarnya sambil tersenyum.
Ucapan itu menggambarkan bagaimana dirinya tetap produktif
dan berkomitmen untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, meski tidak sedang
memegang jabatan publik.
Langkah Anies mendirikan CityLab juga mendapat dukungan dari berbagai pihak,
ermasuk kelaurga dan sahabat dekatnya. Mereka melihat inisiatif tersebut
sebagai bentuk konsistensi Anies dalam memperjuangkan ide-ide kemajuan.
Keluarga menjadi pendorong utama yang membuatnya tetap fokus
dan tenang dalam menghadapi dinamika pasca-pilpres, sementara para sahabatnya
membantu dalam pengembangan jejaring dan kolaborasi profesional.
Karsa CityLab diharapakan menjadi wadah yang memantik lahirnya pemimpin-pemimpin baru dan
gagasan-gagasan segar dalam pembangunan kota di Indonesia. Melalui langkah ini,
Anies Baswedan membuktikan bahwa semangat pengabdian tidak harus selalu
diwujudkan melalui jabatan politik.
Ia kini menempuh jalan baru, bukan sebagai “pengacara”,
tetapi sebagai pendiri dan pemilik lembaga yang membawa ide-ide, riset dan aksi
nyata untuk kemajuan bangsa. Dengan demikian, gurauan lamanya kini berubah
menjadi kenyataan yang penuh makna, Anies Baswedan bukan lagi penganggurran
banyak acara, melainkan penggerak banyak gagasan.
