Abdul Mu’ti: Pembelajaran berpusat pada murid tetap membutuhkan inspirasi dan peran aktif guru
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi meluncurkan Program Kepemimpinan Sekolah sebagai salah satu strategi memperkuat kualitas tata kelola pendidikan di Indonesia. Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya peran guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan dalam memastikan proses belajar yang bermakna.
“Kita semua meyakini bahwa peranan guru sangat penting. Bahkan dalam konsep student-centered learning, pembelajaran tetap harus difasilitasi, dimotivasi, dan diinspirasi oleh para guru,” ujar Mu’ti.
Ia juga menekankan bahwa dalam pembelajaran yang mendalam, guru memiliki peran sebagai “dirigen” yang menggerakkan semangat belajar siswa dalam kelas. “Active learning dan pendekatan berbasis murid tetap tidak bisa berjalan tanpa kehadiran guru,” tegasnya.
Program ini tidak hanya menyasar penguatan kapasitas guru, tetapi juga meningkatkan kualitas kepala sekolah dan pengawas sekolah agar mampu mengawal proses pendidikan sesuai standar nasional. Hal ini juga disampaikan oleh Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian.
“Kinerja kepala sekolah dan guru harus sesuai standar nasional. Maka pengawas sekolah harus diberikan ruang untuk menjalankan fungsi strategisnya,” ujar Hetifah.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru, Nunuk Suryani, menegaskan pentingnya menciptakan satuan pendidikan yang bermutu, inklusif, adaptif, dan menjunjung tinggi prinsip keadilan.
“Program Kepemimpinan Sekolah ini menjadi langkah konkret untuk mewujudkan tata kelola pendidikan yang lebih baik, adil, dan responsif terhadap kebutuhan zaman,” ujarnya.
Dengan diluncurkannya program ini, Kemendikdasmen berharap lahirnya pemimpin-pemimpin sekolah yang mampu menghadirkan perubahan nyata, memperkuat profesionalisme guru, serta meningkatkan mutu pembelajaran yang berfokus pada perkembangan peserta didik secara menyeluruh.